Menanggapi kemajuan teknologi, pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pun tak lagi hanya mengandalkan sistem konvensional. Sejak melakukan uji coba pada tahun 2016, panitia pelaksana SBMPTN 2017 menerapkan sistem computer based test (CBT) selain cara konvensional yang sudah biasa dipakai paper based test (PBT).
Perbedaan paling signifikan dari pelaksanaan sistem ujian ini ada pada media pengerjaan. Bila peserta PBT diwajibkan untuk menghitamkan lembar jawab, maka peserta ujian CBT memilih jawaban benar pada layar komputer. Soal yang dihadapi pada kedua ujian pun memiliki tingkat kesulitan yang sama.
Pada sistem PBT, kamu harus memastikan jawaban telah dihitamkan secara penuh supaya dapat terbaca mesin pemindai. Namun, jaga kelembaban telapak tangan kamu ya. Terkadang, gugup menyebabkan produksi keringat meningkat. Selain itu, karet penghapus serta cara menghapus juga harus diperhatikan seksama. Jika penghapus dan cara menghapusmu kasar, maka akan membuat kertas rentan berlubang. Sistem ini memudahkan kamu jika ingin melakukan corat-coret di atas kertas soal secara langsung.
Kebiasaan langsung melakukan corat-coret di kertas. (Sumber: intergate-immigration.com)
Kamu yang tidak terbiasa menatap layar komputer dalam waktu lama mungkin memerlukan penyesuaian lebih jika mengambil sistem CBT. Pada sistem ini, kamu tidak perlu memikirkan teknis menjawab. Hal ini dikarenakan kamu hanya perlu menggeser dan klik kursor pada jawaban yang kamu anggap benar. Jika ingin melakukan corat-coret soal, kamu tidak dapat melakukannya langsung pada soal. Pengawas ujian akan memberikan kertas untuk membantu kamu melakukan perhitungan.

Biasanya kamu sudah familiar dengan sistem ujian ini karena Ujian Nasional sebelumnya menggunakan sistem paper based test. Kamu dapat mencermati tata tertib berikut supaya lancar berjuang di SBMPTN sistem PBT.
Sistem ujian paper based test. (Sumber: okezone.com)
1. Bawa pensil 2B, rautan, penghapus, dan ballpoint hitam. Ini wajib lho, smart buddies. Selama di ruang ujian kamu tidak diperkenankan saling meminjam alat tulis, maka barang-barang ini jangan sampai ada yang tertinggal ya.
2. Buka naskah soal ujian (NSU) setelah pengawas memberi tanda. Sabar dulu, ya. Tunggu semua peserta juga mendapat NSU. Hal ini dimaksudkan supaya semua peserta memiliki durasi waktu yang sama dalam mengerjakan soal.
3. Periksa kelengkapan NSU begitu tanda ujian dimulai diberikan. Coba periksa dulu bundel soal yang kamu terima. Pastikan semua nomor soal sudah lengkap. Bila belum lengkap, kamu dapat segera meminta agar NSU segera diganti pada pengawas ujian.
4. Isi lembar jawab dengan menggunakan pensil 2B. Tidak hanya pilihan pada jawaban soal, kamu juga harus mengisi lembar jawab dengan nama, nomor peserta, dan tanggal lahir di tempat yang sudah disediakan ya.
5. Tidak diperbolehkan saling meminjam alat tulis, berbicara, menggunakan catatan. Ingat, segala bentuk kecurangan dapat menyebabkan kamu tidak diikutsertakan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di jurusan kuliah impian lho.
6. Hentikan pekerjaan begitu pengawas memberikan tanda ujian telah selesai. Bila kamu telah selesai mengisi lembar jawab sementara masih banyak waktu tersisa, jangan terburu-buru keluar ruangan ya. Tunggu hingga pengawas ujian membolehkan peserta keluar ruangan.

Keterbatasan fasilitas menyebabkan belum semua lokasi ujian menyediakan sistem CBT. Tahun 2017 ini, lokasi pelaksanaan CBT baru ada di 75 tempat. Oleh karena itu, pendaftaran sistem CBT dibatasi kuota tertentu.
Suasana ujian CBT SBMPTN. (Sumber: okezone.com)
Beberapa di antara kamu mungkin sudah familiar dengan sistem ini ya, smart buddies. Di sekolah-sekolah terpilih sudah memakai sistem ini untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Nah, kamu dapat melihat beberapa aturan berikut ini untuk semakin terbiasa dengan ujian CBT.
1. Masuk ruangan setelah tanda masuk dibunyikan. Biasanya, tanda ini dibunyikan 15 menit sebelum waktu ujian dimulai. Jika terlambat hadir, kamu hanya boleh mengikuti CBT setelah ada izin dari penyelenggara.
2. Kumpulkan tas di tempat yang telah ditentukan di dalam ruangan. Segala macam alat komunikasi elektronik, jam tangan, dan kalkulator tidak diperbolehkan dibawa di ruang ujian ya.
3. Isi daftar hadir dengan menggunakan alat tulis yang disediakan. Hal ini jangan sampai dilupakan ya.
4. Lakukan latihan CBT sesuai waktu yang disediakan. Hal ini perlu peserta lakukan supaya yakin bahwa aplikasi sudah bisa digunakan.
5. Cek kesesuaian identitas yang tampil di layar monitor. Samakan hal itu dengan kartu pendaftar yang telah kamu bawa.
6. Ketikkan username dan password yang telah disediakan, lalu mulai kerjakan.
7. Pilih jawaban dengan klik opsi menggunakan mouse. Bila ingin mengubah pilihan jawaban, kamu dapat mengarahkan kursor pada pilihan jawaban benar dan klik.
8. Lihat kelengkapan daftar jawaban di sisi kiri layar monitor. Bulatan merah pada angka menunjukkan soal telah terjawab, sementara warna hijau memperlihatkan soal belum dijawab.
9. Gunakan lembar kertas yang diberikan untuk melakukan coretan perhitungan yang diperlukan. Ingat, kamu tidak diperbolehkan membawa kertas corat-coret sendiri ya.
10. Dilarang bekerja sama dengan siapa pun. Berbagai bentuk pelanggaran dapat menyebabkan keikutsertaan kamu di SBMPTN digagalkan lho.
11. Pastikan identitas dan jawaban yang telah diisikan sudah lengkap. Aplikasi akan berhenti secara otomatis ketika waktu tes berakhir.
Di balik CBT dan PBT yang berbeda cara mengerjakannya, apakah sistem penilaiannya turut berbeda?
Jawabannya TIDAK, smart buddies. Apapun sistem dan kelompok apapun yang kamu pilih, mereka semua menganut satu penilaian.
Sistem penilaian SBMPTN. (Sumber: Ruangguru)
Setiap jawaban benar akan membuat kamu mendapat tambahan 4 poin. Nilai 0 diberikan jika pilihan jawaban dikosongkan. Sementara pengurangan 1 poin berlaku jika pilihan jawabanmu salah. Nah, intinya adalah kamu harus meraup poin jawaban benar sebanyak mungkin.
Sudah tercerahkan mengenai sistem ujian kali ini? Tetap berjuang untuk jurusan kuliah di universitas impian ya. Semangat!
facebook
twitter
google+
fb share